Pendiri
mazhab klasik dan bapak ekonomi negara dari inggris, Adam Sminth, menyatakan
bahwa “bentuk-bentuk organisasi usaha tumbuh dari kebutuhan manusia dan kondisi
lingkungan, sekalipun bukan segala-galanya, mungkin dapat dibenarkan
pernyataan”. Manusia dalam usaha mengatur dan mengoorganisasikan dirinya banyak
dipengaruhi oleh kondisi produksi dan perkembangan teknologi”.
SIKAP PARA
AHLI MANAJEMEN TERHADAP PENGARUH TEKNOLOGI:
1. Tidak banyak menaruh minat terhadap factor
teknologi (Fayol, Brech, Urwick, dan Drukcker).
2. Pakar perilaku manusia menganggap penting arti teknologi.
2. Pakar perilaku manusia menganggap penting arti teknologi.
a. Farrow,
mengatakan bahwa suatu pandangan organisasi sebagai system teknologi memberikan
kepada organisasi itu dasar yang lebih baik untuk pemahaman dan perbandingan.
b. Dubin,
menaruh perhatian besar.
c. Walker,
menunjukan sinyalemennya bahwa perubahan organisasi garis kepada organisasi
garis dan staf disebabkan oleh dampak teknologi.
Memaslahatkan
seperangkat teknologi baru, seperti komputer elektronik, seringkali terlalu
ditekankan pada pentingnya peningkatan produktivitas organisasi dan efesiensi
biaya.
Dilihat dari unsur “inti” dalam organisasi, Masalah penerapan teknologi dalam manajemen tidak terutama terletak pada latar ekonomi.
Dilihat dari unsur “inti” dalam organisasi, Masalah penerapan teknologi dalam manajemen tidak terutama terletak pada latar ekonomi.
Peringatan
dari Frank J. Jasinki mengemukakan bahwa “suatu perubahan dalam produksi atau
teknologi mempengaruhi hubungan-hubungan organisatoris”. Perubahan-perubahan
yang terjadi yang disebabkan oleh penerapan teknologi perkantoran akan
mempengaruhi hubungan sosial diantara menejer dan bawahan, antara personalia
dengan personalia lainya dalam menejemen perkantoran tersebut.
Jika
menejemen perkantoran mengabaikan perubahan hubungan sosial seperti itu (yang
disebut sebagai perubahan “unsur inti”), maka menejemen perkantoran akan
mengalami kegagalan dalam memahami potensi penuh dari perubahan yang terjadi
dalam teknologi.
Manajemen perkantoran yang diorganisasikan berdasarkan pendekatan tradisional umumnya berjalan secara vertikal.
Manajemen perkantoran yang diorganisasikan berdasarkan pendekatan tradisional umumnya berjalan secara vertikal.
Artinya
pendekatan ini hanya mengandalkan diri pada hubungan antara pemimpin dan
bawahan, akan tetapi teknologi informasi, termasuk pemrosesan data dalam System
Informasi Manajemen yang terintegrasi, telah berkembang sedemikian rupa
sehingga menjadi apa yang disebut “Manajemen tingkat horizontal”.
Teknologi
informasi membutuhkan hubungan organisasi yang memiliki jaringan kerja yang
progresif dan garis-garis yang berbeda. Organisasi yang berbeda dibutuhkan
untuk membuat keputusan dan tindakan yang tepat.
Untuk
memecahkan masalah yang simultan, menejer harus mengadakan komunikasi dengan
orang-orang dari bagian-bagian yang sederajat dalam garis horizontal,dan
meminta bantuan menurut garis diagonal kepada orang-orang dari berbagai
hierarki, baik yang bukan pemimpin maupun bawahan.
Informasi
melalui garis vertikal yang tradisional mungkin sangat bairokratis, lamban dan
mengandung biaya yang tinggi, karena itu garis-garis alternatif perlu dibangun
agar system informasi dapat bekerja dengan cepat.
Hubungan
horizontal dan diagonal acapkali tidak tampak dan juga tidak ditetapkan dalam
organisasi formal, namun manakala teknologi informasi digunakan, maka
hubungan-hubungan horizontal dan diagonal akan muncul, sekalipun berdasarkan
garis-garis yang tidak formal. Akibatnya: Sejumlah personalia kantor akan
mengembangkan diri dalam bidang teknik untuk bekerja di luar rangka organisasi
formal tersebut.
Para menejer
yang cukup peka terhadap masalah yang akan terjadi sebagai akibat yang timbul
dari pemanfaatan teknologi informasi akan berupaya untuk memadukan dua karakter
yang berbeda agar dapat terhindar dari konfik antara kebutuhan teknologi dan
kebutuhan organisasi.
Ada beberapa
alternatif pendekatan untuk menghadapi masalah yang menimbulkan konflik antara
kebutuhan teknologi dan kebutuhan organisasi seperti:
1. Manajemen
memodifikasikan teknologi informasi agar dapat menyesuaikan diri dengan
organisasi perkantoran yang telah ada dan telah berjalan.
2. Manajemen memodifikasikan organisasi perkantoran agar dapat menetapkan dan memformalkan hubungan-hubungan yang diminta oleh teknologi informasi.
3. Manajemen mempertahankan baik organisasi perkantoran yang ada maupun teknologi informasi yang tersedia namun pendekatan itu dibarengi oleh kegiatan untuk memperkenalkan mekanisme agar dapat mengurangi ketaksesuaian dan konflik diantara organisasi dan teknologi informasi tersebut.
2. Manajemen memodifikasikan organisasi perkantoran agar dapat menetapkan dan memformalkan hubungan-hubungan yang diminta oleh teknologi informasi.
3. Manajemen mempertahankan baik organisasi perkantoran yang ada maupun teknologi informasi yang tersedia namun pendekatan itu dibarengi oleh kegiatan untuk memperkenalkan mekanisme agar dapat mengurangi ketaksesuaian dan konflik diantara organisasi dan teknologi informasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar