Pada
tahun sekitar 1940-an para ahli-ahli psikologi sosial mulai mulai mengadakan
penelitian terhadap beberapa variabel-variabel Situasional yang mempunyai
pengaruh terhadap peranan kepemimpinan, kecakapan, dan prilakunya, inklusif
pelaksanaan pekerjaan dan kepuasan para pengikutnya. Berbagai variabel
Situasional diidentifikasikan, tapi tidak semua mampu ditarik oleh Teori
Situasional ini.
Pedekatan
klasik terhadap pelatihan dan pengembangan gaya manajemen adalah pendekatan
kepemimpinan siklus hidup (yang selanjutnya disebut situasional) pendekatan
ini merupakan perluasan dari pendekatan jaringan manjerial. Mengikuti kajian
asli Ohio State dan pendekatan jaringan, pendekatan Hersey dan Blanchard.
Mengidentifikasi dua gaya utama berikut ini :
1. Task
Style. Pemimpin mengorganisasi dan menentukan peran bagi para anggota
kelompok kerja; pemimpin menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan
anggota, kapan, dimana, serta bagaimana mereka mengerjakannya.
2. Relationship
style. Pemimpin memiliki hubungan yang dekat dengan anggota kelompok, ada
keterbukaan komunikasi serta dukungan psikologis dan emosional.
Pada
tahun ± 1967 Fred Fiedler mengusulkan suatu model berdasarkan situasi untuk
efektifitas kepemimpinan. Konsep ini dituangkan dalam bukunya yang terkenal
"A Theory of Leadership Effectiveness ". Fiedler mengembangkan
suatu teknik yang unik untuk mengukur gaya kepemimpinan dengan memberikan
skor yang dapat menunjukan Dugaan Kesamaan di antara keberlawanan (Assumed
Similarity between Oppsites - ASO) dan Teman Kerja yang Paling Sedikit Disukai
(Least Preferred Coworker - LPC). ASO memperhitungkan derajat kesamaan
diantara persepsi-persepsi pemimpin menganai kesukaan yang paling banyak dan
paling sedikit tentang kawan-kawan kerjanya.
Dua
pengukuran yang dipergunakan saling bergantian dan ada hubungannya dengan
kepemimpinan tersebut, dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Hubungan
Kemanusiaan atau gaya yang lunak dihubungkan pada pemimpin yang tidak
mempertimbangkan perbedaan yang besar diantara teman-teman kerja yang paling
banyak atau yang paling sedikit disukai (ASO) atau memberikan gambaran yang
relatif mengenakan kepada teman kerja yang paling sedikit disenangi (LPC).
2. Gaya
Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau hard nosed dihubungkan pada
pemimpin yang memandang suatu perbedaan besar diantara teman kerja yang
paling banyak atau yang paling sedikit disukai (ASO) dan memberikan suatu
gambaran yang tidak menyenangkan kepada teman kerja yang paling sedikit
disukai (LPC).
Similarity
between Oppsites –ASO : Memperhitungkan derajat kesamaan diantara
persepsi-persepsi pemimpin mengenai kesukaan yang paling banyak dan paling
sedilit tentang kawan-kawan kerjanya.
Dua
tolak ukur yang dipergunakan berikut ini adalah saling bergantian dan saling
berhubungan dengan gaya kepemimpinan tersebut diatas, berikut ini adalah
penjelasannya:
1. Hubungan
kemanusiaan atau gaya yang lunak, dihubungkan pada pemimpin yang tidak
mempertimbangkan perbedaan yang besar diantara para anggotanya atau
teman-teman sekerja yang paling banyak atau yang paling sedikit disukai (ASO)
atau memberikan gambaran yang relatif menyenangkan kepada onggota atau teman
sekerja yang paling sedikit disenangi (LPC).
2. Gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau (Hard Nosed) dihubungkan pada
pemimpin yang berpandangan pada suatu perbedaan besar diantara para
anggotanya atau teman-teman sekerja yang paling banyak atau yang paling
sedikit disukai (ASO ) dan memberikan suatu gambaran yang tidak menyenangkan
pada teman kerja yang paling sedikit disukai ( LPC ).
Kunci
efektivitas kepemimpinan pada model tersebut adalah menyesuaikan situasi
dengan gaya yang sesuai. Berikut ringkasan dari empat gaya dasar :
1. Telling
style. Gaya ini merupakan gaya tugas-tinggi hubungan-rendah dan efektif bila
pengikutnya berada ditingkat kedewasaan sangat rendah.
2. Selling
style. Gaya ini adalah gaya tugas-tinggi hubungan-tinggi dan efektif bila
kedewasaan pengikutnya rendah.
3. Participating
style. Gaya ini merupakan gaya tugas-rendah hubungan-tinggi dan efektif bila
kedewasaan pengikutnya tinggi.
4. Delegating
style. Gaya ini merupakan gaya tugas-rendah hubungan-rendah dan efektif bila
tingkat kedewasaan pengikutnya sangat tinggi.
|
Rabu, 18 Januari 2012
Teori Situasional dan Model Kontijensi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar