PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
Knezevich
menggunakan istilah “Intructional Leadership”.maksudnya ialah menata
pengajaran. Kalau pengertian itu digunakan, maka tugasnya mulai dari
merencankan kurikulum sampai penilaian dan pengembangannya.
Dalam uraian inipengelolaan
pengajaran hanya dibatasi pada bagaimana mengatur kurikulum disekolah. Artinya
bagaimana menterjamahkan isi kurikulum kedalam proses belajar mengajar yang
disajikan dalam satuan pengalaman belajar agar dapat dicerna oleh siswa. Jadi
yang dimaksud dengan pengelolaan pengajaran adalah setiap usaha sekolah untuk
mengatur seluruh kegiatan, baik yang bersifat intra kulikuler,maupun ekstra
kulikuler.
B. Prinsip Prinsip Pengelolaan Pengajaran
Adapun prinsip
prinsip pengelolaan pengajaran adalah identik dengan prinsip pengelolaan secara
umum yaitu:
1. Tujuan yang dikehendaki harus jalas
2. Program itu harus sederhana (simpel)
3. Program program yang disusun harus
sinkron dengan tujuan yang ditentukan.
4. program itu harus bersifat menyeluruh(integrated)
5. harus ada koordinasi terhadap komponen
yang melaksanakan program disekolah.
Umumnya orang
menyingkat prinsip diatas dengan istilah KISS (koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, simplikasi).
C. Organisasi Pengelolaan Pengajaran
Mengenai organisasi
pengelolaan pengajaran ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi sekolsh
sesuai dengan pedoman pengelolaan sekolah yang berlaku. Yang jalas bahwa ada 4
unsur pokok dalam suatu organisasi, yaKni: 1) unsur pimpinan 2) unsure pembantu
pimpinan 3) pelaksana 4) service.
D. System Pengelolaan Pengajaran
Berdasarkan berbagai
pertimbangan dari berbagai sumber bacaan bahwa system pengelolaan pengajaran di
sekolah sebagai berikut:
1. Menterjamahkan Kurikulum Kedalam
Kegiatan Belajar Mengajar.
Seorang guru
memperoleh buku kurikulum ia membaca buku yang berisi landasan dan tujuan serta
system pengelolaan kurikulum di sekolah.yang biasa dilakukan guru ialah membaca
GBPP bidang study masing masing dan struktur program dari kurikulum
tersebut.Tugas guru selanjutnya adalah menyusun program belajar mengajar dalam
satu tahun, semester dan setiap kali pertemuan.jadi seorang guru perlu punya
persiapan yang mantap, tertulis dan persiapan batin.
2. Kalender Sekolah
a. pengertian kalender sekolah adalah
ketentuan waktu belajar yang ditentukan oleh pimpinan penyelenggara pendidikan.
Calendar sekolah itu berisi jumlah hari sekolah efektif dalam satu tahun ajaran
.
b. fungsi kalender sekolah adalah sebagai
petunjuk waktu kegiatan belajar bagi setiap administrator sekolah. Kalender
sekolah ini penting bagi setiap pengelola sekolah sebagai persiapan dalam
merencanakan dan melakukan tugas sekolah.
3. Pengaturan Jadwal
a) Jadwal yang berdasarkan system paket
yaitu, jadwal yang tersusun atas dasar sejumlah bidang studi yang sudah
ditentukan.
b) Jadwal yang berdasarkan pilihan siswa
ya’ni, setiap siswa memasukkan pelajaran mana yang akan diikuti. Atas dasar
kebutuhan tersebut pihak sekolah merancangkan jadwal pelajaran, para siswa
dapat memilih berapa jam pelajaran yang akan diikuti keuntungan cara ini adalah
anak anak bebas memilih program yang diinginkan sedangkan kelemahannya adalah
akan terjadi tabrakan jadwal.
4. Penataan system program di sekolah
a) System kredit semester
Yang banyak
dibicarakan oleh sekolah sekolah ialah system kredit semester.kredit adalah
suatu satuan atau unit yang menyatakan isi suatu bidang studi (mata kuliah
secara kuantitatip)
Sedangkan system
kredit adalah suatu cara penghargaan terhadap beban studi siswa/mahasiswa,
beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program lembaga
pendidikan yang dinyatakan dalam kredit.
Dalam tiap semester
disajikan sejumlah bidang studi / matakuliah dan tiap bidang studi atau
matakuliah itu mempunyai bobot yang dinyatakan dalam Satuan Kredit
Semester(SKS)sesuai dengan ketetapan kurikulum.dan perlu dibedakan singkatan
dibawah ini:
sks : satuan kredit semester
SKS : system kredit semester
System kredit
semester (SKS) adalah suatu cara / system kredit yang diselenggarakan di dalam
satuan waktu semester.tujuannya adalah memberi kemungkinan kepada masing masing
lembaga pendidikan (PT)untuk mengajukan program pendidikan yang bervariasi dan
bersifat fleksibel sehingga memberi kemungkinan luas kepada siswa/mahasiswa
untuk memilih program menuju suatu macamjenjang profesi yang dituntut oleh
masyarakat.sedangkan guna dari satuan kredit semester (sks)adalah untuk
menyatakan besarnya beban studi siswa/mahasiwa:besarnya pengakuan atas
keberhasilan usaha komulatif bagi suatu program tertentu.
b) Beban studi dalam semester
penetapan beban
studi siswa /mahasiswa dalam suatu semester dilakukan atas rata rata waktu
belajar sehari dan atas kemampuan siswa/mahasiswa.dan biasanya beban studi itu
ditentukan berdasarkan hasil studi semester yang lalu: yang sering ukurannya
memakai Indeks Prestasi(I.P).
c) Indeks prestasi (I.P).
indeks prestasi
adalah bilangan (sampai dua angka dibelakang koma)yang menunjukkan tingkat
keberhasilan mahasiswa secara kualitatif dan kuantitatif.indeks prestasi dihitung
pada setiap ahir semester, hasilnya disebut IP semester dan pada ahir program
pendidikan hasilnya disebut I.P lengkap atau I.P komulatif.
E. Pembukaan Tahun Ajaran
1. Pembukaan tahun ajaran
Acara pembukaan
tahun ajaran ini punya nilai tertentu menurut Percy E Burrup pentingnya
pembukaan tahun ajaran itu sebagai berikut:
a) Pembukaan tahun ajaran yang diawali
dengan upacara resmi menunjukkan kesepakatan seluruh staf sekolah untuk bekerja
sama dengan baik
b) Tiap anggota staf sekolah harus
mempersiapkan program pendidikan yang akan diterapkan dan semua sarana belajar
mengajar serta mempunyai gambaran yang jelas terhadap kegiatan ekstra.
2. Membina disiplin disekolah
Yang dimaksud
disiplin dalam uraian ini adalah:
a) Penciptaan dan penyiapan kondisi yang esendsial
b) Pengawasan diri sendiri
c) Persiapan untuk menjadi warga Negara
yang dewasa
d) Kesetiaan yang baik
e) Melatih dan belajar mengenai
penyesuaian diri
f) Pengawasan yang dilakukan guru terhadap
kelasnya.
Menurut beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan
bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
II. Mengembangkan Bahan Ajar
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat
materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Pengembangan persiapan mengajar Persiapan mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran. Membuat rencana mengajar merupakan tugas guru yang paling utama. Guru dapat mengembangkan rencana pengajaran dalam berbagai bentuk (Lembar Kerja Siswa, Lembar Tugas Siswa, Lembar Informasi, dan lain-lain), sesuai dengan strategi pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan. Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses pembelajaran dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan.
Pengembangan persiapan mengajar Persiapan mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran. Membuat rencana mengajar merupakan tugas guru yang paling utama. Guru dapat mengembangkan rencana pengajaran dalam berbagai bentuk (Lembar Kerja Siswa, Lembar Tugas Siswa, Lembar Informasi, dan lain-lain), sesuai dengan strategi pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan. Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses pembelajaran dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan.
Pengembangan persiapan
mengajar harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhdap materi
yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini peran guru bukan hanya sebagai
transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan
gairah belajar, serta mendorong siswa untuk belajar dengan menggunakan berbagai
variasi media, dan sumber belajar yang sesuai serta menunjang pembentukan
kompetensi.
Beberapa prinsip yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan persiapan mengajar, yaitu:
1.
Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus
jelas.
2.
Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta
dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi
peserta didik.
3.
Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam
persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah
ditetapkan.
4.
Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan
menyeluruh, serta jelas penyampaiannya.
5.
Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana prgram
sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim atau moving
class.
Agar guru dapat
membuat persiapan mengajar yang efektif dan berhasil, maka guru dituntut untuk
memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar,
baik itu dengan hakikat, fungsi, prinsip maupun prosedur pengembangan persiapan
mengajar, serta mengukur efektifitas belajar. Karena hakikatnya rencana
pengajaran adalah program guru mengajar.
Apa sumber belajar itu?
Sumber belajar (learning
resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Persiapan mengajar pada
hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau
memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar
merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Dalam
mengembangan persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara
teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar.
Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki
guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan
pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. (September
15,2008-Wahidin)
Menurut Moore dan Kearsley (1996) mengemukakan
ragam media dan
bahan ajar yang dapat digunakan dalam SPJJ
(sytem pengajaran jarak jauh) yaitu:
- Bahan cetak
- Rekaman audio/video
- Radio/televisi
-Perangkat
komputer
- Konferensi audio
- Konferensi video
- Jaringan computer
3.1.
Kesimpulan
Kebijakan
pendidikan harus ditopang oleh pelaku pendidikan yang berada di front terdepan
yakni guru melalui interaksinya dalam pendidikan. Upaya meningkatkan mutu
pendidikan perlu dilakukan secara bertahap dengan mengacu pada rencana
strategis. Keterlibatan seluruh komponen pendidikan (guru, Kepala Sekolah,
masyarakat, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, dan isntitusi) dalam perencanaan
dan realisasi program pendidikan yang diluncurkan sangat dibutuhkan dalam
rangka mengefektifkan pencapaian tujuan.
Implementasi
kemampuan professional guru mutlak diperlukan sejalan diberlakukannya otonomi
daerah, khsususnya bidang pendidikan. Kemampuan professional guru akan terwujud
apabila guru memiliki kesadaran dan komitmen yang tinggi dalam mengelola
interaksi belajar-mengajar pada tataran mikro, dan memiliki kontribusi terhadap
upaya peningkatan mutu pendidikan pada tataran makro.
Salah
satu upaya peningkatan profesional guru adalah melalui supervisi pengajaran.
Pelaksanaan supervisi pengajaran perlu dilakukan secara sistematis oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah bertujuan memberikan pembinaan kepada guru-guru
agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam
pelaksanaannya, baik kepala sekolah dan pengawas menggunakan lembar pengamatan
yang berisi aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kinerja guru
dan kinerja sekolah. Untuk mensupervisi guru digunakan lembar observasi yang
berupa alat penilaian kemampuan guru (APKG), sedangkan untuk mensupervisi
kinerja sekolah dilakukan dengan mencermati bidang akademik, kesiswaan,
personalia, keuangan, sarana dan prasarana, serta hubungan masyarakat.
Implementasi
kemampuan professional guru mensyaratkan guru agar mampu meningkatkan peran
yang dimiliki, baik sebagai informator, organisator, motivator, director,
inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator sehingga
diharapkan mampu mengembangkan kompetensinya.
Mewujudkan
kondisi ideal di mana kemampuan professional guru dapat diimplementasikan
sejalan diberlakukannya otonomi daerah, bukan merupakan hal yang mudah. Hal
tersebut lantaran aktualisasi kemampuan guru tergantung pada berbagai komponen
system pendidikan yang saling berkolaborasi. Oleh karena itu, keterkaitan
berbagai komponen pendidikan sangat menentukan implementasi kemampuan guru agar
mampu mengelola pembelajaran yang efektif, selaras dengan paradigma
pembelajaran yang direkomendasiklan Unesco, "belajar mengetahui (learning
to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to
live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be)".
b. Saran
Tulisan ini
penulis menyarankan kepada bapak dosen yang memegang mata kuliah ini demi
membuka wawasan penulis supaya dapat membantu dan memperdalamkan pengetahuan
penulis lebih tajam guna menguasai mata kuliah ini sehingga dapat melengkapi
pengetahuan penulis dalam memahami mata kuliah ini khususnya mata kuliah;
dasar-dasar pendidikan.
Guru harus
diberi keleluasaan dalam menetapkan dengan tepat apa yang digagas, dipikirkan,
dipertimbangkan, direncanakan dan dilaksanakan dalam pengajaran sehari-hari,
karena di tangan gurulah keberhasilan belajar siswa ditentukan, tidak oleh
Bupati, Gubernur, Walikota, Pengawas, Kepala Sekolah bahkan Presiden sekalipun.
guru harus memahami tujuan umum pendidikan,
memahami karakter siswa dengan berbagai perbedaan yang melatar belakanginya.
Sangatlah penting untuk memahami bahwa siswa balajar dalam berbagai cara yang
berbeda, beberapa siswa merespon pelajaran dalam bentuk logis, beberapa lagi
belajar dengan melalui pemecahan masalah (problem solving), beberapa senang
belajar sendiri daripada berkelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar