i.TUJUAN
Tujuan
dari praktek quimia tentang koloid yaitu:
*Memberi manfaat kepada murid-murid
untuk bisa mengetahui tentang koloid.
*Dari praktek tersebut bisa memberi
informasi kepada semua murid-murid untuk bisa lebih luas mengetahui apa itu
koloid dan bagaimana caranya untuk membuat koloid?
*Maka dari itu manfaat dari praktek
quimia tersebut memberi nilai yang bagus kepada semua murid untuk lebih
menambah penggetahuan kepada murid-murid yang belum tahu tentang koloid.
II.DASAR TEORI
Sistem
koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup
besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti
partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang
dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat
homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran
biasa (suspensi).
Koloid mudah
dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan
contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga
merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia
industri karena kepentingannya.
Nama ilmiah
dari koloid adalah:Solanum melongena,
yang berasal dari istilah Arab.
III.ALAT & BAHAN
Alat: -Gelas quimia
-Botol
bening tertutup
Bahan: -Telur
-Air
-Minyak
sayur
iv.Prosedur Kerja
1.Tuangkan
minyak kedalam botol,kemudian tuangkan air bersih kedalam botol
tersebut,kemudian kocok.Amati apa yang terjadi.
2.Tuangkan
putih telur kedalam botol minyak & air,kemudian kocok kembali.Amati apa
yang terjadi.
v.data pengamatan
No.
|
BAHAN
|
KETERANGAN
|
1.
|
Minyak
+ air
|
Minyak
lapisan 1 & air di lapisan 2
|
2.
|
Minyak
+ air +putih telur
|
Setelah
ketiga bahan tersebut kita campur akan berubah wana menjadi putih atau
seperti susu.
|
VI.KESIMPULAN
Melalui hasil percobaan yang menggunakan alat
sederhana,maka kami mengambil kesimpulan bahwa:
•Partikel
koloid dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui sistem
koloid. Dapat diamati dari samping sifat partikel koloid ini disebut efek Tyndall.
• Jika
diamati dengan mikroskop ultra ternyata partikel koloid senantiasa bergerak
dengan gerak patah-patah yang disebut gerak Brown. Gerak Brown terjadi karena
tumbukan tak simetris antara molekul medium dengan partikel koloid.
• Koloid
dapat mengadsorpsi ion atau zat lainpada permukaannya, dan oleh karena luas
permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang
besar.
• Adsorpsi
ion-ion oleh partikel koloid membuat partikel koloid menjadi bermuatan listrik.
Muatan koloid menyebabkan gaya tolak-menolak di antara partikel koloid,
sehingga menjadi stabil (tidak mengalami sedimentasi).
• Muatan
partikel koloid dapat ditunjukkan dengan elektroforesis, yaitu pergerakan partikel
koloid dalam medan listrik.
• Penggumpalan
partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal,
misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akan menetralkan muatan koloid, sehingga faktor
yang menstabilkannya hilang.
• Campuran
koloid dapat dipisahkan dari ion-ion atau partikel terlarut lainnya melalui
dialisis.
•
Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan
koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya,
sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya tersebut tidak ada atau sangat
lemah.
• Banyak
sekali produk industri dalam bentuk koloid, terutama karena dengan bentuk
koloid, maka zat-zat yang tidak saling melarutkan dapat disajikan homogen
secara makroskopis.
• Pengolahan
air bersih memanfaatkan sifat koloid, yaitu adsorpsi dan koagulasi. Pada
pengolahan air bersih digunakan tawas (alumunium sulfat), kaporit (klorin) dan
kapur.
• Koloid
dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi, bahan
kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya. Pada cara
kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul mengalami
agregasi (pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid.
• Sabun dan
detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang fungsinya mengelmusikan lemak
ke dalam air.
• Asbut adalah suatu bentuk
pencemaran yang merupakan sistem koloid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar